Bhabinkamtibmas Polsek Makale Fasilitasi Mediasi Sengketa Tanah di Kamali Pentalluan, Tana Toraja

Published by admin on 13th November 2025

Tana Toraja, 13 November 2025 — Upaya menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif kembali ditunjukkan oleh jajaran Polsek Makale. Pada Kamis (13/11/2025) pukul 08.45 WITA, Bhabinkamtibmas Polsek Makale Aiptu Musnadi bersama Kanit Reskrim Aipda Meyer menerima pengaduan masyarakat terkait kesalahpahaman batas tanah yang sudah diperjualbelikan di Kelurahan Kamali Pentalluan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja.

Adapun kedua pihak yang terlibat yakni:

1. Subari (62 tahun), wiraswasta, warga Kamali Pentalluan (sebagai pihak pertama/tergugat).

2. Misra Baco’ Pala (43 tahun), wiraswasta, warga Kamali Pentalluan (sebagai pihak kedua/penggugat).

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian bersama perangkat kelurahan segera melakukan mediasi di tempat. Melalui pendekatan persuasif dan komunikasi kekeluargaan yang difasilitasi oleh Aiptu Musnadi dan Aipda Meyer, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.

Kesepakatan tersebut kemudian diperkuat dengan surat pernyataan tertulis bermeterai, yang ditandatangani oleh Ketua RT 01/RW 01 Kamali Pentalluan, Marsialina B., Kepala Lingkungan Kamali Pentalluan, Marthen Liling, serta disaksikan oleh saksi-saksi dari kedua belah pihak.

Dalam surat pernyataan itu, terdapat poin penting bahwa jika di kemudian hari salah satu pihak melanggar kesepakatan yang telah disetujui, maka kedua pihak bersedia diproses sesuai hukum yang berlaku.

Untuk memastikan kejelasan dan keabsahan batas tanah, Bhabinkamtibmas bersama petugas juga mendatangi langsung lokasi dan menyaksikan batas tanah yang telah ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) sesuai dengan sertifikat resmi.

Kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata kehadiran Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, terutama dalam menyelesaikan sengketa secara damai sebelum berlanjut ke ranah hukum.

“Kita dorong penyelesaian secara kekeluargaan terlebih dahulu. Apabila semua pihak bisa menahan diri dan menjunjung asas musyawarah, situasi wilayah akan tetap aman dan kondusif,” ungkap Aiptu Musnadi usai kegiatan.