Hebat! Polisi dan Lembaga Adat Damai-kan Sengketa Tanah Keluarga di Tana Toraja

Published by admin on

Spread the love

Tana Toraja, 29 Juli 2025 – Upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat terus dilakukan secara kolaboratif oleh jajaran kepolisian dan tokoh adat di wilayah hukum Polsek Mengkendek. Hal ini tampak dalam kegiatan mediasi sengketa tanah yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Tengan, Kecamatan Mengkendek, yang difasilitasi oleh Bhabinkamtibmas Brigpol Silvester S. Mangguali, SH bersama Lembaga Adat setempat.

Mediasi ini melibatkan dua pihak yang bersengketa, yakni Rahman Batara (pihak I), perwakilan keluarga Puang Sinuang, dan Keluarga Ne’ Poting (pihak II), yang sama-sama berdomisili di Kelurahan Tengan.

Permasalahan bermula dari rencana pembangunan rumah Tongkonan, rumah adat khas Toraja, oleh pihak pertama di atas lahan milik keluarga mereka yang berada di pinggir jalan poros Makale–Mengkendek, Km 6. Untuk membiayai pembangunan tersebut, pihak pertama berencana menjual sebagian lahan. Namun, proses itu terganjal karena di atas lahan tersebut telah berdiri bangunan milik pihak kedua, yang dibangun secara turun-temurun tanpa adanya izin resmi dari pihak pemilik lahan.

Kondisi ini memicu potensi konflik horizontal di masyarakat. Namun, dengan pendekatan humanis dan partisipatif, Bhabinkamtibmas bersama ketua lembaga adat serta para saksi berhasil membawa kedua belah pihak ke meja mediasi.

Melalui proses musyawarah, tercapai kesepakatan damai di mana pihak kedua bersedia pindah dari objek tanah sengketa. Sebagai bentuk penyelesaian kekeluargaan, pihak pertama menyediakan lokasi pengganti sebagai tempat mendirikan rumah baru untuk pihak kedua. Kesepakatan tersebut disahkan dalam surat pernyataan bermaterai dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

“Kami bersyukur proses mediasi ini berjalan lancar, damai, dan disepakati bersama. Ini bukti bahwa penyelesaian adat dan komunikasi terbuka masih sangat efektif dalam menjaga keharmonisan masyarakat,” ujar Brigpol Silvester.

Mediasi yang berlangsung hingga siang hari ini menjadi contoh sinergi antara kepolisian, tokoh adat, dan warga dalam meredam potensi konflik dan menciptakan solusi bermartabat tanpa menimbulkan ketegangan sosial yang berkepanjangan.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *