HUT Gereja Toraja Ke-78 Dimeriahkan dengan Ibadah Bersama dan Penghijauan di Tana Toraja

Selasa, 25 Maret 2025, sekitar pukul 10.30 WITA – Bertempat di Buntu Talling Mengkendek, Lembang Rantedada, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, telah berlangsung kegiatan ibadah bersama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Toraja yang ke-78. Acara yang bertemakan “Merawat Hutan, Rumah Bersama” ini juga dikemas dalam Festival Hutan Toraja yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama hutan sebagai bagian dari rumah kita bersama.
Ibadah tersebut dipimpin oleh Pdt. Robert Borrong, S.Th, yang bertindak sebagai pengkhotbah utama, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt. DR. Alfred Anggui, M.Th, Bupati Tana Toraja dr. Zadrag Tombeg, S.Pa, Wakil Bupati Tana Toraja Erianto Laso’ Paundanan, Rektor IAKN Dr. Agustinus, M.Th, serta Kapolsek Mengkendek AKP Agustinus Teke. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh sekitar 300 jemaat dari Gereja Toraja dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Tana Toraja, dr. Zadrag Tombeg, S.Pa, mengapresiasi acara tersebut sebagai bentuk komitmen bersama dalam merawat dan menjaga kelestarian hutan, yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Toraja. “Hutan bukan hanya tempat kita mencari nafkah, tetapi juga bagian penting dari warisan alam yang harus kita jaga bersama,” ungkap dr. Zadrag.
Setelah ibadah berlangsung, acara dilanjutkan dengan kegiatan penyerahan bibit pohon dari Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara kepada pihak pengurus Gereja Toraja. Bibit pohon tersebut nantinya akan ditanam di beberapa titik lahan di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara sebagai bagian dari program penghijauan dan pelestarian lingkungan.
“Melalui penghijauan ini, kita berupaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan, sebagai warisan untuk generasi mendatang,” kata Pdt. DR. Alfred Anggui, M.Th, dalam acara tersebut.
Acara ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, gereja, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam serta memperkuat semangat kebersamaan dalam merawat hutan sebagai rumah bersama.
0 Comments